Sedikit takjub. Banyak pertanyaan menggumpal. Tahun berapakah ini? Di manakah ini? Siapakah aku?
Kau di tengah hamparan pasir tak berbatas. Senja dengan langit kemerah-merahan. Mengikuti iring-iringan manusia berbalut kain putih bagaikan semut. Berjalan dan berjalan ke satu titik.
Kelam. Lagu tak dimengerti bergema seumpama gramofon raksasa dimainkan.
Di seberang kau melihat jurang mencekam. Ada jembatan sebesar papan tenis meja. Fantasi horormu bergejolak. Api membara di bawah lembah dan puntungnya kumpulan manusia. Dilemparkan mereka dari puncak menara. Belum ada satu orang pun yang lolos darinya. Angin menebar bau gosong sebagai peringatan. Menyesal, kau semestinya menyesal.
O, dia sahabatku! Dia sahabatku! Kau terpekik sejenak tatkala pemuda itu melambaikan tangan padamu. Ia berjalan angkuh dan melangkah dengan percaya diri. Ia meloncat sendiri pada langkah ketujuh seolah-olah lelah diuji coba bertahun-tahun lamanya.
23 September 2022
Ilustrasi oleh Pixabay.com
Posting Komentar
Posting Komentar