kau memagut tubuh ringkihku,
beri daku hangat sementara saja,
remas telapak tanganku yang pengecut,
tiap hari aku dibayang-bayangi
desakan ingin lekas-lekas bahagia,
kuda liar ini menendang-nendang jantung,
memaksa tubuhku bergerak
semakin jauh, semakin masuk
ke dalam, menyisir gua-gua tempat hantu dibenamkan,
aroma lumut meruyak
air dosa menetes dari stalagtit
dan bau mimpi semerbak
melingkupi stalagmit,
Sebenarnya ada yang ingin kutanggalkan,
kukuburkan ke dalam gua pengap
dengan sekop harapan;
Kegelisahan merubung kepalaku;
serangga lapar yang menuntut dipuaskan.
Posting Komentar
Posting Komentar