untuk apa kau berharap pada waktu
atau berutang pada masa lalu,
mengemis masa depan,
sementara tubuhmu, tak pernah pindah
dari kini, detik ini, semua ilusi ini,
jam sesungguhnya cara-cara moyang kita
menunda pelukan
dari kekasihnya
yang kita hina sebagai maut,
makin panjang waktumu,
makin lama lelap di dunia,
dan kegagalan mimpimu,
tak berarti sia-sia mengada,
tapi kau diperdaya bahagia
yang semu,
kehendak tak kenal puas,
memberontak,
dan kau turuti nafsumu
seperti mengejar cahaya di tengah lubang
tak berujung pangkal,
untuk apa kau berharap pada masa lalu?
sebesar apa pun usahamu,
dan kekuatanmu,
meninggalkan ia,
akan tiba juga saatnya,
ia merengkuh tubuhmu
diam-diam, tiba-tiba
meniup bulu-bulu halus tengkukmu,
dan berbisik,
"Aku datang,"
12/07/2022
Posting Komentar
Posting Komentar