kau tidak butuh peluru, pisau landap, tombak, keris, kapak, meriam, bom, atau algojo lapar
'tuk membuatku berhenti
dengan mengoyak dagingku, menghirup darahku,
tak mungkin membuatku mati, masih akan
terus nyala tulus, masih akan
termaafkan luka, masih akan
mengasihimu betapapun jahatnya
bahkan kau berdoa langit runtuh, es kutub menjadi minyak, gunung meledak bagai kilat, laut meluap sampai mencapai puncak Himalaya, dan kita tenggelam dalam sampah keserakahan, atau kau berdoa galaksi kita hanya satu kedipan mata menghilang, itu tidak cukup mematikanku
kini dengar aku, mengapa seorang Pahit Lidah yang sakti menjadi penyerapah keji?
jiwanya membeku, hatinya membatu, dan ketulusannya mengeras, nyawa bagai pendar samar-samar, tubuh menjadi kebencian yang lapar
pengkhianatan adalah luka yang membunuh kebajikan
manusia terusir dari surga sebab pengkhianatan
berjuta-juta cerita ditulis berawal dari pengkhianatan
dan kau tanpa akal ialah gumpalan pengkhianatan, egois, ingin membesarkan diri
memperpanjang jejakmu di rantai kehidupan
Kini, seharusnya kautahu bagaimana cara membunuhku, membunuh mereka
17.03.2022/@saputraeki.official
Posting Komentar
Posting Komentar