puisiku tak menghilangkan kerut di kening ibu
tak mampu meringankan batu di bahu bapak
padahal ingin kugambarkan keindahan dunia
dengan kata-kata,
namun dunia sudah lama kehilangan keindahan,
apa-apa yang kutemukan
membuat mataku berlinang basah,
untuk apa aku menulis puisi malam ini?
siapa yang mau mendengar sedihku
sementara sedih mereka sendiri
lama membusuk,
dan mereka abaikan saja teronggok di situ
aku tak mau membiarkan bangkai ini
terendus hidung siapa pun
akan aku enyahkan derita
dengan mulutku sendiri.
Posting Komentar
Posting Komentar