Diberdayakan oleh Blogger
Gambar tema oleh Igniel

Laporkan Penyalahgunaan

Tags

Recent Posts

Recent Comments

Nature

Facebook

Popular Posts

  • Berikan Aku Jalan yang Lurus
    Berikan Aku Jalan yang Lurus
    Hitung, mohon kau hitung, berapa kali bibir ini merapal pinta dalam canda, senang, marah, lara, gelisah meminta-minta dan menyerah, merend...
  • Jalan yang Sudah Dilalui
    Jalan yang Sudah Dilalui
    Jalan yang Sudah Dilalui                untuk Robert Frost jalan asing yang kupilih, mengantarkan pada nisan tak bernama, hanya mawar kuyup ...
  • Untuk Apa Berharap Pada Waktu
    Untuk Apa Berharap Pada Waktu
    untuk apa kau berharap pada waktu atau berutang pada masa lalu, mengemis masa depan, sementara tubuhmu, tak pernah pindah dari kini, detik i...
  • Bumi Berduka
    Bumi Berduka September hitam, aku terusir dari langit kau harus pergi, ujar tuan segala sebelum setan menggantikan jiwamu, lalu aku t...
  • Undangan Duka
    Undangan Duka
    Aku tahu, kau ingin aku datang, membawakanmu bingkisan  Biar kukumpulkan air mata ke dalam botol anggur dan kututup dengan sesal Biar kubung...
  • Ruang Riang
    Ruang Riang
    Beri ia riang dalam sempitnya ruang Rasa hambar adalah ngilu yang menggigit tulang Pada isak tangisnya yang malang Dahulu ia simpan benci da...
  • Hari Baik untuk Melupakan Duka
    Hari Baik untuk Melupakan Duka
    Hari Baik untuk Melupakan Duka 26 Jul 2023 Berapa malam kita lewati untuk menyiram luka-luka yang tak sehari pun sembuh, dengan mengenang,  ...
  • Lampu-Lampu
    Lampu-Lampu
    aku takjub, pada lampu-lampu yang menyala terang di kepalamu, dan di kepala mereka itu,  sungguh menyilaukan mataku, setiap kali kau berucap...
  • Pembawa Hujan
    Pembawa Hujan
    Pembawa Hujan Kau datang membawa hujan dan aku tak bawa payung. Kau bilang ingin naungan sebab mendung di kepalamu mencair, juga gemuruh mem...
  • Besok
    Besok
    Besok, aku tak tahu ada di mana kita berdiri, karena hidup adalah mimpi sulit diterka, mudah dijalani, Jika aku menemukanmu, kau menemuiku, ...
Beranda  ›  Kenangan  ›  Puisi

Yang Tertinggal yang Bangkit

Posting Komentar

 

Senja tadi kotaku sepi

Jalanan sehening kuburan

Langit muram sendiri

Kulihat,

Ada kursi kosong di bangku panjang

Biasanya aku tertawa, bercerita, marah, kesal padanya

Terasa

Manusia punah, kini tersi-k-sa aku saja

Bagiku

Sepi membunuh apa saja yang bergerak

hingga tersisa benda-benda mati

Dan

Yang tertinggal yang bangkit

Keluar dari kubangan cerita-cerita tempo dulu

Sudah waktunya berlari

Sebelum mereka dibasmi sepi

 

 Ei

2020

 




Kenangan Puisi
Eki Saputra
Eki Saputra
Eki Saputra (EI), pemilik hobi menulis ini lahir di Prabumulih, Sumatera Selatan. Seorang penulis lepas, penikmat karya sastra dan film pendek. Tulisannya berfokus pada isu kemanusiaan, kesetaraan gender, dan lingkungan.
SHARE WhatsApp

Related Posts

Posting Komentar

Posting Komentar