Pegangan kuat,
sayangku
Walau aku tak nyata,
jangan kau jatuh dalam lara kalbu yang membunuh
Percayalah jadi
aku tak membuatmu pedih, kuberkati engkau 'tuk sembuh dalam ruang resap,
duduklah damai di sana, sampai engkau tegar hati, kuat berdiri, akan kurestui
engkau kembali.
Istirahatlah sayang-aku,
telingamu lelah
disusupi pisau-pisau manusia tak bernurani
Bola matamu tak
mungkin erat lagi terkatup hingga pagi kembali, racun kekalutan telah
menelanjangi perasaanmu, tapi kau bungkam-diam, dicekik dengan kejam oleh
tatapan-tatapan penuh ratapan
Pucat-gemetar
engkau di kegelapan yang beku
Ayolah aku!
Tidak bodoh kah
kau ingin melepas beban-beban itu hanya jadi lekukan di urat nadi?
Atau belulang
remuk di batu-batu sungai?
Kemarilah
sayang-aku, berikan kesempatanmu terakhir, biar aku gantikan, diriku terlalu
indah disini dan kamu menderita di sana.
Kepada aku yang
kedua,
kulit wajahmu akan
kuubah jadi tawa-tawa palsu, lahirmu tak harus membahagiakan siapapun, engkau
akan menjadi idealis nan utopis. Tenggelamlah dirimu dalam samudera tak terdefinisi,
akan aku bebaskan hitammu yang terkunci, akan aku lepaskan buasmu yang tertahan.
Selamat tinggal aku, selamat tinggal aku, aku sekarang baru.
Didedikasikan untuk suara-suara tak kasat mata, suara
yang memberontak kebebasan tersembunyi dalam diri kita, dia bagian kita yang
terlupakan. Dan dia ada
Posting Komentar
Posting Komentar