Laporkan Penyalahgunaan

Tags

Recent Posts

Recent Comments

Nature

Facebook

Popular Posts

Kepada Aku yang Kedua

Pegangan kuat, sayangku

Walau aku tak nyata, jangan kau jatuh dalam lara kalbu yang membunuh

Percayalah jadi aku tak membuatmu pedih, kuberkati engkau 'tuk sembuh dalam ruang resap, duduklah damai di sana, sampai engkau tegar hati, kuat berdiri, akan kurestui engkau kembali.

 


Istirahatlah sayang-aku,

telingamu lelah disusupi pisau-pisau manusia tak bernurani

Bola matamu tak mungkin erat lagi terkatup hingga pagi kembali, racun kekalutan telah menelanjangi perasaanmu, tapi kau bungkam-diam, dicekik dengan kejam oleh tatapan-tatapan penuh ratapan

 

Pucat-gemetar engkau di kegelapan yang beku

Ayolah aku!

Tidak bodoh kah kau ingin melepas beban-beban itu hanya jadi lekukan di urat nadi?

Atau belulang remuk di batu-batu sungai?

Kemarilah sayang-aku, berikan kesempatanmu terakhir, biar aku gantikan, diriku terlalu indah disini dan kamu menderita di sana.


Kepada aku yang kedua,

kulit wajahmu akan kuubah jadi tawa-tawa palsu, lahirmu tak harus membahagiakan siapapun, engkau akan menjadi idealis nan utopis. Tenggelamlah dirimu dalam samudera tak terdefinisi, akan aku bebaskan hitammu yang terkunci, akan aku lepaskan buasmu yang tertahan. Selamat tinggal aku, selamat tinggal aku, aku sekarang baru.


Didedikasikan untuk suara-suara tak kasat mata, suara yang memberontak kebebasan tersembunyi dalam diri kita, dia bagian kita yang terlupakan. Dan dia ada

Eki Saputra
Eki Saputra (EI), pemilik hobi menulis ini lahir di Prabumulih, Sumatera Selatan. Seorang penulis lepas, penikmat karya sastra dan film pendek. Tulisannya berfokus pada isu kemanusiaan, kesetaraan gender, dan lingkungan.

Related Posts

Posting Komentar